Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Berbagai perusahaan asal Amerika Serikat sedang jadi incaran peretas. Tak kecuali, belum lama ini Microsoft dikabarkan mendapatkan serbuan hacker Rusia secara besar-besaran.
Bentuk serangan siber yang dilancarkan memang beragam, dari DDoS hingga upaya pencurian data-data perusahaan dan instansi yang diincar. Lalu bagaimana dengan yang terjadi pada Microsoft?
Diwartakan Gamerant, Hacker Rusia secara besar-besaran belum lama ini menlancarkan serangan pada beberapa instansi dan perusahaan AS. Dan Microsoft juga menjadi incaran.
Hasil investigasi internal, diketahui kalau para peretas dari Rusia sebagai pelakunya. Mereka memanfatkan celah keamanan dari software manajemen IT, Orion dari perusahaan SolarWinds.
Baca Juga
Parahnya, para pelaku sudah sampai melihat source code milik Microsoft. Namun sampai saat ini belum ditemukan bukti kalau hacker Rusia mampu menyentuh layanan dan data konsumen.
Sementara penyelidikan berlangsung, juga tidak ditemukan indikasi kalau sistem Microsoft digunakan para pelaku untuk menyerang orang lain. Hanya baru bisa melihat source code mereka.
Perusahaan yang didirikan Bill Gates ini mengklaim kalau source code tersebut tidak bisa diubah, dan melihatnya tidak menimbulkan risiko tinggi. Tidak membahayan para pelanggan.
Microsoft sendiri telah melakukan tindakan pada aplikasi Orion dari SolarWinds yang berbahaya. Dan dengan cepat kerentanan ini telah diisolasi dan dihapus, sehinggaa serangan tidak merambak ke lainnya.
Namun serangan hacker Rusia yang diterima Microsoft ini tetap menimbulkan pertanyaan tetang keamanan data dan privasi pelanggan. Namun persuahaan ini telah memastikan kalau bagian tersebut tidak terbobol.
Raksasa teknologi ini juga menyampaikan telah memperbaruai sistem keamanan mereka, dan tidak bergantung pada "kerahasiaan source code" untuk menjaga keamanan produknya.
Meski demikian, profesor IT Notre Dame dan mantan pejabat Badan Keamanan Nasional, Mike Capple yakin kalau peretas menargetkan produk Microsoft untuk menemukan celah keamanan guna mendapatkan akses ke pengguna.
Mike Capple juga memperingatkan kalau informasi berada di tangan yang salah, aksi serupa yang dilakukan hacker Rusia pada SolarWinds berikutnya bisa terjadi melalui produk Microsoft.
Namun nampaknya Microsoft telah bersiap untuk beragam kemungkinan yang bisa terjadi. Salah atunya dengan meningkatkan lapisan pertahanan dan perlindungan dengan lebih ketat.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
-
Model Bahasa Kecil Baru Buatan Microsoft Mampu Ungguli ChatGPT
-
Microsoft Excel: Cara Mengubah Huruf Kecil Menjadi Huruf Besar
-
Opera Luncurkan Browser Versi Baru, Usung Fitur ala Microsoft Edge
-
Cara Membuat Teks Rata Tengah di Microsoft Word Terbaru 2023
-
3 Cara Memasang Video di PowerPoint, Presentasi Makin Menarik
-
Cara Mengubah Huruf Kecil Menjadi Huruf Besar di Microsoft Excel
-
Cara Menghilangkan Header dari Halaman Kedua di Microsoft Word
-
Microsoft Rilis Pembaruan Bing Chat Baru, Widget di iOS Kini Sudah Hadir
-
Kendati Sudah Disentil OpenAI, Microsoft Nekat Meluncurkan Versi Terbaru Bing Chat