Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sekelompok peneliti Post-doktoral University of New England menemukan fosil seekor dinosaurus kecil seukuran kelinci dengan kaki belakang yang kuat di sekitar lembah kuno Australia dan Antartika.
Dilansir dari Live Science, awalnya para arkeolog mengeskavasi batu berusia 125 juta tahun di Victoria, Australia sebelum menemukan fosil tersebut.
Namun menemukan lima fosil rahang yang menyerupai lambung kapal terbalik, para ilmuwan menamai spesies tersebut Galleonsaurus dorisae.
Nama tersebut dipakai sebagai bentuk penghargaan untuk Dorris Seggets-Villers yang juga menerima gelar doktoral saat pencarian fosil tersebut berlangsung.
Baca Juga
Setelah dianalisa, tulang dinosaurus tersebut digolongkon sebagai ornitophod, sekelompok dinosaurus pemakan tumbuhan yang memiliki bentuk kaki seperti burung.
Fosil tersebut terkubur dalam sedimen vulkanik yang terbawa arus pasa masa Creataceous.
''Sedimen tersebut terbawa arus sungai menuju lembah menyebabkan banjir dan membentuk lembah hutan baru di mana Galleonsaurus dan dinosaurus lainnya berkembang biak di sini'' ungkap Herne pada Live Science.
Sebelumnya tim yang sama juga pernah mengidentifkasi ornitophod yang lebih kecil, yaitu Diluvicursor pickeringi.
Beberapa kemungkinan menyebutkan G.Dorisae dan D.Pickeringi merupakan spesies saudara dekat hanya selisih 12 juta tahun lebih tua.
Tak hanya itu, tim tersebut juga mengatakan bahwa spesies ini lebih dekat dengan ornithopod dari Patagonia dibanding dengan yang ada di Amerika Utara dan Tiongkok.
Hingga kini fosil dinosaurus G.Dorisae masih terus dikembangkan gambaran-gamabran terestial tentang pertukaran dinosaurus antara benua Gondwana Australia, Amerika Selatan dan Antartika selama periode Creataceous.
Galleonsaurus sendiri merupakan spesies kelima yang teridentifikasi di wilayah Victoria dan spesies dinosaurus ini beragam menyebar dari Australia dan Antartika.
Tag
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Cheat Dino Chrome Agar Tidak Gampang Mati hingga Mengatur Kecepatan
-
Makin Populer, Startup Privy Mulai Lebarkan Sayap ke Pasar Australia
-
Anggota Parlemen Australia Risau dengan Kehadiran AI: Dituding Bisa Picu Konflik, Kok Bisa?
-
China Larang Mahasiswa Kuliah Online dengan Universitas Asing
-
Sasuke Retsuden: Penjelasan Kenapa Sasuke Uchiha Melawan Dinosaurus
-
Disuruh Kuliah tapi Jualan Ayam Geprek di Australia, Penghasilan Cewek Ini Bikin Melongo
-
Leluhur Dinosaurus Pemakan Tumbuhan Ternyata Karnivora
-
Katak Mountain Mist Australia Punah, Pemerintah Didesak untuk Berbenah
-
Link Live Streaming Piala Dunia 2022 Argentina vs Australia
-
Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Sepupu dari T-rex, Hidup 76 Juta Tahun yang Lalu