Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Bertahun-tahun lamanya, kadar emisi karbon begitu tinggi dan bertahan dalam waktu yang cukup panjang. Namun, laporan terbaru baru saja diungkap dan menyebut bahwa kadar emisi karbon global mendadak menurun. Berkat pandemi corona?
Sebelumnya, yang bertanggung jawab pada tingginya kadar emisi karbon di muka Bumi sebagian besar dipengaruhi oleh aktivitas penerbangan dan transportasi.
Namun, dalam jurnal yang diterbitkan berjudul Nature Climate Change, terungkap bahwa kadar emisi karbon global mendadak menurun sebanyak 17 persen sejak April 2020 lalu.
Mengutip Science Alert, angka ini jauh menurun jika dibandingkan dengan rata-rata emisi harian pada tahun 2019 lalu. Laporan ini menyebutkan bahwa rata-rata emisi harian mengalami penuruan hingga 18,7 juta metrik ton karbon.
Baca Juga
Melihat angka baik dari penurunan emisi karbon global ini, para ilmuwan memprediksi bahwa akan terjadi penurunan pada angka 4 persen hingga 8 persen tahun 2020 ini. Penurunan emisi karbon global ini jelas saja menjadi yang terbesar sejak Perang Dunia II.
Mengenai penyebab penurunan kadar emisi karbon global ini, para ilmuwan menghitung data emisi di 69 negara termasuk Amerika Serikat dan China. Sampel ini mewakili setidaknya 85 persen populasi dunia dan 97 persen emisi CO2.
Berdasarkan data tersebut, pada awal April 2020, para ilmuwan terkejut usai mengetahui bahwa negara-negara dengan kadar emisi global yang tinggi mendadak berada di urutan terbawah.
Negara-negara tersebut rupanya adalah negara-negara yang memberlakukan lockdown dan social distancing sesaat setelah virus corona menyebar. Penurunan kadar emisi karbon di negara tersebut bahkan mencapai 50 persen setiap hari.
Angka 50 persen ini berasal dari berkurangnya perjalanan dengan mobil dan motor, sedangkan 75 persen pada pengurangan transportasi udara.
Sebagai perbandingan, sebelum pandemi corona menyebar, tiap tahunnya, negara-negara secara global mengalami peningkatan emisi karbon global mencapai 1 persen per tahun. Laporan ini jelas saja menjadi kabar baik di tengah masa-masa sulit seperti sekarang ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
5 Tempat Terpanas di Bumi, Ada yang Tembus 70 derajat Celcius
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya