Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Masih banyak misteri yang belum terungkap dari kehidupan di Bumi jutaan tahun silam. Seperti penemuan fosil misterius reptil terbang yang satu ini.
Ilmuwan Inggris Roy Smith dari Universitas Portsmouth, menemukan sisa-sisa fosil dari reptil terbang yang hidup lebih dari 60 juta tahun lalu.
Menariknya, fosil tersebut ditemukan tersembunyi di antara fosil hiu. Hal ini membuat misteri kenapa bisa reptil terbang tersebut berada di sana.
Smith sedang memeriksa fosil duri sirip hiu dari dua koleksi museum Inggris, ketika ia melihat beberapa fragmen berisi foramina saraf atau lubang kecil, tapi terlihat di mana saraf muncul ke permukaan dan berfungsi untuk merasakan mangsa.
Baca Juga
Ilmuwan Inggris ini mengatakan bahwa duri sirip hiu tidak memiliki fragmen seperti ini.
Hasil analisisnya justru menunjukkan fosil tersebut bukan berasal dari makhluk laut, melainkan dari hewan purba di udara, yaitu pterosaurus si reptil terbang yang misterius dan vertebrata paling awal yang diketahui telah berevolusi terbang bertenaga.
Dilansir dari CNET, Kamis (12/11/2020), Smit merinci penemuan tersebut dalam penelitian yang diterbitkan secara online di jurnal Proceedings of the Geologists' Association.
Dua dari spesimen yang ditemukan dapat diidentifikasi sebagai pterosaurus yang disebut Ornithostoma. Kemungkinan lain mewakili spesies baru.
"Saya sangat senang dan gembira dapat menemukan fosilnya karena sisa-sisa pterosaurus sangat langka di Inggris. Hanya ada dua spesies yang pernah ditemukan," kata Roy Smith.
Smith menemukan fosil pterosaurus dalam koleksi milik Sedgwick Museum of Earth Sciences di University of Cambridge dan Booth Museum of Natural History di Brighton.
Penemuan fosil misterius ini menunjukkan keragaman yang lebih besar dari pterosaurus langka dan penting untuk mempelajari materi yang ada secara detail. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir