Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Penggemar sepak bola Indonesia tengah berduka cita atas insiden Stadion Kanjuruhan. Pilaporkan Polisi sampai menembakkan gas air mata ketika terjadi kerusuhan di sana.
Isiden di Stadion Kanjuruhan usai kaga sepak bola antara Arema FC dan Persebaya itu pun menewaskan banyak penonton.
Penembakan gas air mata pada isiden itu pun menjadi sorotan, dan ramai jadi pembicaraan belakangan ini.
Tetapi apa itu gas air mata? Apa isi kandungan dan efeknya?
Baca Juga
Melansir The Conversation, Minggu (2/10/2022), istilah gas air mata mengacu pada cairan kimia yang digunakan untuk mengontrol atau membubarkan kerumunan.
Bahan kimia yang digunakan untuk gas air mata menyebabkan iritasi selaput lendir, kedutan di sekitar mata, batuk, kesulitan bernapas, hingga iritasi pada kulit.
Gas air tidak akan mematikan atau menyebabkan kerusakan permanen ketika dilontarkan pada tingkat rendah ataupun di ruang terbuka.
Tetapi ketika di ruang tertutup, gas air mata bisa mematikan. Bahan dasar gas air mata ini justru bersifat padat, bukan gas.
Tapi ia dapat terdispersi (terurai) sebagai aerosol dalam campuran piroteknik yang meleburkan bahan kimia jadi ledakan atau dalam larutan yang diberikan sebagai semprotan.
Bahan kimia yang yang dipakai dalam gas air mata bernama chlorobenzalmalonitrile atau yang disebut CS.
Bahan ini pertama kali ditemukan oleh Ahli Kimia asal Amerika Serikat, Ben Corson dan Roger Stoughton pada 1928.
CS kemudian dipakai sebagai bahan kimia untuk mengendalikan kerusuhan militer pada 1959.
Bagaimana cara kerja gas air mata?
Cara kerja gas air mata sendiri tidak lupuhu dari bagaimana bahan kimia yang digunakan bereaksi.
Bahan kimia ini bereaksi dengan reseptor saraf sensorik yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada kulit, mata, hingga selaput lendir.
Mereka yang terkena gas air mata biasanya terdampak iritasi. Nah efeknya bisa mencapai 30 menit hingga beberapa jam.
Bisakah gas air mata menimbulkan kerusakan permanen?
Dalam paparan tingkat rendah, gas air mata tidak akan menyebabkan kerusakan permanen. Gas air mata sendiri telah digunakan selama bertahun-tahun oleh militer untuk menguji penggunaan masker gas.
Memang ada beberapa bukti orang yang melaporkan efek jangka panjang dari efek gas air mata, tapi itu karena paparan tinggi, di situasi dalam ruangan, dan jangka waktu lama.
Apakah gas air mata bisa jadi senjata kimia?
International Chemical Weapons Convention Genewa atau Konvensi Senjata Kimia Internasional Jenewa pada 1993 melarang penggunaan gas air mata untuk perang militer.
Namun, sejumlah negara seperti AS telah menyetujui penggunaan gas air mata untuk pengendalian kerusuhan sipil maupun pengendalian massa kalangan non-militer.
Itulah penjelasan apa itu Gas Air Mata cara kerjanya dan efek yang bisa ditimbulkan. (Suara.com/ Dicky Prastya)
Tag
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Jerman Ambil Kuda-Kuda untuk Terapkan Pelarangan Ekspor Bahan Chip ke China
-
Sempat Ramai Willow Project, Kini Biden Sah Setujui Ekspor Gas Alam Cair dari Proyek LNG Alaska
-
Binatang di Seluruh Dunia Terpapar Senyawa Bahan Teflon, Kecuali di Antartika
-
Honda Siap Perkenalkan Mobil dengan OS Android, Ini Keunggulannya
-
Crayon Shinchan: Kenapa Keluarga Nohara Pindah dari Rumah ke Apartemen? Ini Sebabnya
-
Berbakal Sistem Jaringan Saraf Buatan, Ilmuwan Ini Bisa Racik Bahan Barang yang Lebih Ampuh
-
Riset: Orang Kaya Cenderung Sebabkan Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?
-
Atasi Kelangkaan Gas, Solusi Tak Terduga dari Jerman Ini Picu Kontroversi, Kok Bisa?
-
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Pemerintah Selandia Baru akan Pajaki Sapi, Apa Hubungannya?
-
Jadi Perbincangan di Tragedi Kanjuruhan, Ini Deretan Bahaya Gas Air Mata Bagi Manusia