Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Tragedi Kanjuruhan menjadi duka mendalam untuk dunia sepak bola dan Indonesia. Ratusan orang menjadi korban dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini. Yang menjadi perbincangan hangat terkait penyebab kematian korban-korban ini salah satunya adalah terkait gas air mata yang ditembakkan oleh pihak kepolisian.
Sebagai informasi, dalam match antara Arema FC dan Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu, terjadi kerusuhan antar penggemar. Sebagai penanganan, pihak kepolisian lalu menembakkan gas air mata yang lalu disebut-sebut menjadi penyebab banyak korban jiwa.
Dilansir dari The Conversation, gas air mata adalaha cairan kimia Chlorobenzylidenemalononitrille (CS) yang digunakan untuk mengontrol dan membubarkan kerumuman. Cairan ini mengakibatkan iritasi selaput lendir, kedutan di mata, batuk, kesulitan bernapas hingga iritasi.
Berdasarkan laporan dari Science Alert, sebuah studi di tahun 2014 oleh militer AS menyebutkan bahwa paparan gas air mata ini membuka peluang terkena penyakit pernapasan seperti influenza hingga bronkitis.
Baca Juga
-
Link Nonton Spy x Family Season 2 Sub Indonesia Gratis, Bukan Samehadaku dan anoBoy
-
Spesifikasi dan Update Harga Samsung Galaxy M62 Bekas, Turun Lebih dari 1,5 Juta!
-
Cleaning Service Cantik Pamer Gaya Saat di Dalam dan Luar Kantor, Netizen Sebut Jadi Incaran Bos
-
MediaTek Dimensity 9000 Plus Lampaui Performa Qualcomm Snapdragon 8 Plus Gen 1
Penggunaan gas air mata membuat iritasi pada pernapasan sehingga meningkatkan resiko penularan Covid-19. Efek lainnya adalah membuat paru-paru menjadi rentan terhadap infeksi.
Sejak beberapa waktu yang lalu, banyak peneliti yang melarang penggunaan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Pasalnya, menurut Amnesty International, penggunaan alat ini sama dengan dengan penyiksaan.
Untuk penggunaan gas air mata di ruang terbuka, masih dalam batas wajar. Namun, cairan kimia ini sangat tidak disarankan untuk digunakan dalam ruangan tertutup yang minim udara.
Karena bahaya gas air mata ini, banyak pihak yang mengecam penggunaannya dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di stadion yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur ini.
Dikutip dari Bolatimes.com, berdasarkan aturan yang dimuat dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations, penggunaan gas air mata dilarang untuk pengamanan dan keamanan stadion.
Efek yang ditimbulkan dari gas air mata ini mampu mengacaukan tribune penonton hingga menjadi tidak kondusif. Alhasil penonton yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan ini menjadi panik dan berdesak-desakan keluar dari daerah tersebut.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Hindari Konten Premier League Bajakan, Kenapa?
-
Link Nonton Indonesia vs Argentina Beserta Panduannya
-
Link Streaming Indonesia vs Argentina, Lengkap Panduan Cara Menontonnya
-
Tak Mau ke Indonesia, Lionel Messi Pilih Pulang ke Kampung Halaman
-
Kapan Blue Lock Season 2 Rilis? Digadang Penuh dengan Karakter Baru
-
CEK FAKTA: Benarkah Juan Sebastian Veron Tolak Bayaran PSSI demi Jadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia
-
Daftar Karakter Anime Blue Lock dengan Pengisi Suara, Lengkap Terbaru
-
Daftar Nama Karakter Blue Lock Masing-masing Tim, Lengkap 2023
-
Sambut Final UCL, Oppo Gandeng Ricardo Kaka untuk Jadi Brand Ambassador
-
Ini 5 Anime yang Bisa Bikin Pemirsa Jatuh Hati Sama Sepak Bola