Jum'at, 26 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Selasa, 17 September 2019 | 18:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sosok penting di belakang perusahaan besar Alibaba, Jack Ma akhirnya memutuskan waktu pensiunnya dan mundur dari perusahaan yang telah membeesarkan namanya.

Keputusan Jack Ma untuk pensiun sebenarnya sudah diumumkan setahun lalu. Namun pada Selasa (10/9/2019), Jack Ma akhirnya resmi mundur dari posisinya sebagai chairman Alibaba.

Jack Ma juga telah menyerahkan jabatannya kepada Daniel Zhang, yang sebelumnya telah menduduki jabatan sebagai direktur eksekutif atau CEO.

Selama menjabat, Jack Ma telah melakukan banyak hal untuk Alibaba, terutama kantor Alibaba yang disebut-sebut dilengkapi dengan teknologi canggih.

Kantor pusat global raksasa teknologi China Alibaba ini terletak di Hangzhou bukan hanya sekedar kantor dan juga kampus perusahaan, namun tempat berkumpulnya teknologi canggih.

Jack Ma dalam film pendek yang mempromosikan Tai Chi. (Yahoo News Singapore)

Alibaba memiliki enam kampus di sekitar Hangzhou, ia juga memiliki kantor lain di seluruh China secara global.

Kampus Xixi merupakan rumah bagi sekitar 22.000 dari 100.000 karyawan globalnya, bahkan kampus utamanya merupakan tempat kantor perusahaannya, serta merek-merek e-commerce utama Tmall, Taobao dan AliExpress berada.

Dilansir HiTekno dari laman CNBC, yuk intip teknologi apa saja sih yang ada di kantor pusat Alibaba.

Alibaba. (Shutterstock)

Akses keamanan dengan face recognition

Alibaba menggunakan akses keamanan dengan teknologi terbaru yaitu, face recognition. Setiap staf hanya bisa masuk kampus jika wajah mereka dipindai.

Meski pihak Alibaba mengatakan itu opsional, namun banyak karyawan yang nyatanya melihat banyak karyawan yang menggunakan teknologi tersebut dengan mulus untuk masuk ke halaman.

Pembayaran otomatis untuk makanan

Salah satu teknologi yang menarik juga adalah pembayaran otomatis untuk makanan di kafetaria kantor Alibaba dan tanpa batas.

Semuanya dijalankan secara otomatis hanya dengan mendeteksi hidangan apa yang dipilih dari meja prasmanan.

Kios pembayaran kemudian akan menambahkan harga setiap hidangan dan karyawan dapat membayar dengan ID karyawan bahkan dengan ponsel mereka masing-masing.

Teknologi ritel

Pelanggan juga bisa berbelanja mudah di perusahaan di bawah naungan Alibaba dengan hanya memindai barcode di toko bahan makanan.

Mereka juga bisa melihat lebih lanjut mengenai produk yang mereka minati, bahkan mereka juga dapat mencoba pakaian.

Toko hanya akan memindai tubuh pelanggan dan melihat bagaimana rasanya mencoba baju tanpa harus masuk ke kamar ganti.

Hotel masa depan

Alibaba grup juga memiliki hotel yang berbatasan dengan kampus yang kini dalam tahap mengujian pengiriman kamar menggunakan robot dan check-in tamu otomatis.

Pintu kamar hotel yang diberi nama Flyzoo ini akan mengguanakan teknologi pengenalan wajah.

Kampus terssebut juga merupakan rumah bagi museum Alibaba yang menampilkan bagaimana pertumbuhan perusahaan.

Bahkan terdapat tembok besar yang menampilkan ikon yang berbeda, yang dimaksudkan untuk mengenali tokoh-tokoh pengubah dunia, menurut Alibaba.

Tokoh-tokoh tersebut termasuk pendiri Google Serge Brin dan Larry Page, Steve Job pendiri Apple, pendiri Facebook Mark Zuckerberg.

Semua teknologi canggih tersebut dibawa Jack Ma di markas besar Alibaba, bahkan pria kelahiran Hangzhou, China ini memberikan hadia perpisahan pada karyawannya.

Pesan Jack Ma dalam hadiah perpisahannya. (Twitter/ mbrenannanchina)

Hadiah yang diberikan Jack Ma pada karyawannya ternyata sebuah botol minuman anggur (wine) dengan kemasan khusus.

Kemasan didesain khusus sehingga botol terlihat menjorok ke dalam dan menampilkan area gelap.

Terdapat sebuah kotak seperti lubang kaset dengan barcode khusus sebagai tempat smartphone.

Setelah barcode di-scan pada smartphone, dan kotak diletakkan lagi ke tempatnya, terciptalah sebuah hologram yang memantul di atas dinding botol.

Jack Ma terlihat mengucapkan sebuah pesan menggunakan bahasa China dengan raut muka tersenyum.

Setelah menghabiskan dua dekade membangun Alibaba menjadi perusahaan senilai 460 miliar dolar (sekitar Rp 6.454 triliun), Jack Ma kini berencana untuk fokus di dalam bidang filantropi.

BACA SELANJUTNYA

Alibaba Cloud Integrasikan Tongyi Qianwen ke Asisten AI Tingwu