Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para pelaku kejahatan siber selalu memanfaatkan banyak celah dan keramaian untuk menyebarkan malware berbahaya. Termasuk nominasi Oscar.
Memanfaatkan rasa ingin tahu masyarakat pada para nominasi Oscar, para pelaku kejahatan siber melancarkan aksinya.
Perusahaan global cybersecurity Kaspersky menemukan lebih dari 20 situs web phishing dan 925 file berbahaya, yang terdeteksi dengan menyamar sebagai film yang dinominasikan dalam Academy Award (Oscar) tahun ini.
Dengan adanya penemuan ini, penggemar film harus lebih waspada atas ancaman dalam bentuk phishing dan malware berbahaya.
Baca Juga
-
Manfaatkan Grammy 2020, Penjahat Siber Sebar Malware
-
Waspada! Penyebaran Hoaks Virus Corona Jadi Tempat Malware Bersembunyi
-
30 Aplikasi Kamera Android Ini Tertanam Malware Berbahaya, Segera Hapus!
-
Smartphone Huawei Munculkan Peringatan Malware Google Allo, Berbahaya?
-
Ditemukan Malware yang Manfaatkan Celah WinRAR Berusia 19 Tahun
"Para pelaku kejahatan siber tidak akan terikat dengan tanggal pemutaran perdana film, karena mereka tidak akan mendistribusikan konten apapun melainkan data berbahaya. Namun, karena para aktor ancaman ini akan selalu memanfaatkan sebuah tren terkini, mereka akan bergantung pada permintaan pengguna dan ketersediaan file sesungguhnya. Untuk menghindari penipuan dari para pelaku kejahatan siber, tetaplah berpegang dan berlangganan pada platform streaming resmi," ucap Anton Ivanov, analis malware Kaspersky melalui keterangan resminya.
Situs web phising ini mengumpulkan data pengguna dan meminta pengguna memenuhi berbagai syarat untuk mendapatkan akses ke film yang diinginkan.
Metode ini dapat bervariasi, mulai dari mengambil survei dan berbagi rincian pribadi, untuk menginstal adware hingga meminta rincian kartu kredit.
Adapun beberapa judul film yang dianalisis oleh para peneliti Kaspersky mencakup 1917, Ford v Ferarri, Jojo Rabbit, Joker, Little Women, Marriage Story, Once Upon A Time in Hollywood, Parasite, dan The Irishman.
Untuk lebih mendukung promosi situs web palsu tersebut, para pelaku kejahatan siber juga membuat sebuah akun Twitter sebagai tempat untuk mendistribusikan tautan dalam konten.
File berbahaya yang menyebar di Internet dengan kedok salinan film yang mendapatkan nominasi ini mendapatkan minat yang cukup signifikan.
Para peneliti membandingkan aktivitas berbahaya dengan nama nominasi film tersebut selama empat minggu pertama setelah pemutaran perdananya.
Hasilnya, film Joker menempati posisi pertama. Kaspersky menemukan sebanyak 304 file berbahaya yang dinamai sebagai Gothan Villain.
Diikuti oleh film 1917 dengan 215 file berbahaya dan The Irishman dengan 179 file berbahaya. Sementara untuk film Parasite tidak memiliki aktivitas berbahaya yang terkait.
Untuk menghindari menjadi korban dari file berbahaya tersebut, pengguna diharapkan untuk memperhatikan tanggal resmi peluncuran film di bioskop, layanan streaming, TV, DVD, atau sumber lainnya dan jangan mengklik tautan yang mencurigakan.
Selain itu, perhatikan pula ekstensi file yang diunduh. Jika pengguna mengunduh dari sumber yang tepercaya dan sah, file tersebut harus memiliki ekstensi .avi, .mkv, atau .mp4.
Selanjutnya, periksa keaslian situs web. Jangan mengunjungi situs web yang memungkinkan untuk menonton film sampai pengguna yakin bahwa itu sah dan dimulai dengan âhttpsâ.
Pengguna juga dapat menggunakan solusi keamanan yang andal seperti Kaspersky Security Cloud untuk perlindungan komprehensif.
Itulah hasil temuan para ahli keamanan yang menyebutkan kalau nominasi Oscar dijadikan kamuflase untuk penyebaran Malware berbahaya. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Laporan Unit 42 Palo Alto Networks: 66 Persen Malware Disebarkan Melalui PDF
-
Malware Anyar Targetkan Perangkat iOS, Bisa Memata-matai Pengguna
-
3 Jenis Program Berbahaya yang Menyerang Pengguna Android, Kenali Perbedaannya
-
Malware Jenis Baru Ini Bergerilya Curi Data Pengguna Ponsel, Bikin Ngeri
-
Apa Itu Ransomware yang Dianggap Berbahaya, Lengkap Sejarah Perkembangannya
-
Pakar Kaspersky Uji Kemampuan Chatbot AI untuk Deteksi Phising, Begini Hasilnya
-
Lewat Email, Serangan Malware Qbot Melonjak pada Tahun Ini
-
Ancaman Siber, Pakar Temukan Aplikasi Berbahaya Google Play Dijual di Darknet
-
60 Aplikasi di Google Play Store Disusupi Malware Berbahaya, Bisa Curi Data
-
Ngeri, Orang Ini Berhasil Ciptakan Malware dengan Bantuan ChatGPT