Sabtu, 27 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Jum'at, 15 Januari 2021 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Gempa berkekuatan 6,2 SR yang terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini menelan nyawa delapan warga hingga kini.

Bencana alam itu juga memporak-porandakan infrastruktur. Jaringan listrik dan sarana komunikasi di dua lokasi juga  dilaporkan terganggu setelah diguncang gempa dahsyat. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada  8 orang meninggal dunia, 637 luka-luka dan 15.000 orang mengungsi akibat pascagempa di Sulbar.

Usai gempa, listrik mulai padam dan membuat sejumlah aktifitas terhambat, termasuk layanan telekomunikasi. 

XL Axiata Uji Coba Open RAN di Indonesia Timur. (XL Axiata)

Terkait hal tersebut pihak XL Axiata mengeluarkan pernyataan ''XL Axiata memastikan jaringan masih dapat beroperasi dan digunakan masyarakat, hanya beberapa titik yag terdampak karena adanya pemadaman listrik dari PLN yaitu 18 BTS di Kabupaten Majene, 12 BTS di Kabupaten Mamuju Utara dan 39 BTS di Kabupaten Mamuju. '' terang Tri Wahyuningsih, Group Head Corporate Communications XL Axiata. 

Hingga kin, tim teknis XL Axiata juga telah berada di lapangan guna mengantisipasinya dengan menyalakan genset dan mengecek semua infrastruktur jaringan yang ada di sana.

Selain itu, tim dari pusat monitoring telah melakukan rekayasa jaringan agar layanan untuk pelanggan tetap bisa terjaga. Apalagi, di saat bencana seperti ini, layanan telekomunikasi dan data sangat dibutuhkan, baik oleh warga korban, juga aparat penanggulangan bencana.

Pihak XL Axiata mengatakan  secara keseluruhan masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat, termasuk di sekitar lokasi bencana dilayani oleh sekitar 315 BTS XL Axiata.

BACA SELANJUTNYA

Gempa M 6,6 Guncang Tuban, Lebih dari 30 Wilayah Terdampak Getarannya