Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Belum usai kasus penjualan data pribadi penduduk Indonesia yang dijual, kini hacker kembali disebut-sebut menyebarkan data anggota Badan Intelijen Negara atau BIN di forum hacker kenamaaan yaitu BreachForums.
Seolah sangat sulit untuk berakhir, sistem keamanan Indonesia yang dirasa sangat lemah langsung menjadi sorotan publik. Beberapa netizen di Twitter bahkan memberi sebutan baru untuk Indonesia yaitu 'negara open source'.
"Selamat datang di negara open source" tulis salah satu netizen.
"Bangga banget sama Indonesia, sangat mendukung open source sampai semua data warga negara jadi open source" cuit akun lainnya.
Baca Juga
"Kelar udah, benar-benar open source ini negara" tulis netizen.
"Kominfo, apa negara ini open source?" cuit netizen.
Baru-baru ini, user breached.to, Strovian mengunggah postingan dengan judul 'Stupid Intelligence'. Dalam unggahan tersebut nampak dokumen-dokumen yang diduga berisi informasi mengenai agen-agen rahasia BIN.
Jauh sebelumnya, hacker Bjorka mengancam untuk menjual data penduduk Indonesia yang didapatkan dari database Komisi Pemilihan Umum (KPU). 150 juta data penduduk ini rupanya dijual dengan harga 5.000 dolar AS atau setara Rp 74,6 juta.
Terbuka Tanpa Pengamanan, Apa Itu Open Source?
Menjadi salah satu topik hangat hingga mendapat sebutan sebagai negara open source karena data-data yang terus bocor, apa itu open source?
Melansir dari situs resmi Kominfo, open source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh satu individu atau lembaga pusat. Sistem ini biasanya dikelola oleh oknum-oknum yang memanfaatkan kode sumber yang tersedia secara bebas.
Secara sederhana, open source merupakan bagian dari pemrograman yang bisa digunakan untuk memperbaiki, memodifikasi dan menyebarkan keperluan pribadi hingga perusahaan tanpa perlu mengeluarkan biaya apapun.
Untuk memainkan sistem open source ini, oknum-oknum tersebut hanya memanfaatkan internet yang bisa menghubungkan aplikasi dan kode pemrograman yang dirancang secara khusus.
Sebutan mengenai Indonesia adalah negara open source jelas adalah sebuah sindiran yang seolah menyebut bahwa negara ini tidak memiliki sistem keamanan yang cukup dan aman untuk data-data pribadi.
Hingga kini, kasus serangan hacker ke data pribadi penduduk Indonesia ini menjadi sorotan publik hingga pemerintah terutama Kominfo. Sayangnya, masih belum ada penanganan serius terkait hal tersebut.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
-
8 Fitur WhatsApp yang Meningkatkan Keamanan Pengguna
-
Link Phising Marak Beredar, Waspada Jika Terjadi Gejala Ini di HP Anda
-
Ransomware LockBit Sebar 1,5 TB Data Nasabah BSI, Gagal Negosiasi?
-
Misteri Dugaan Penembakan Habib Bahar Smith Terkuak, Ibunda Berbagi Kronologi Peristiwa di YouTube!
-
Habib Bahar Smith Diduga Ditembak, Video Kabar Penembakan Diunggah di YouTube
-
Link Nonton Black Knight, Film Comeback Kim Woo Bin yang Tayang di Netflix
-
Jaga Privasi dan Keamanan, Lakukan Langkah Ini sebelum Menjual HP Bekas Pribadi
-
Gegara Hacker dan Scam, Investor Kripto Kehilangan Rp 1,5 Triliun pada April 2023
-
Ancaman Siber, Pakar Temukan Aplikasi Berbahaya Google Play Dijual di Darknet