Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 02 Februari 2023 | 20:36 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Gelombang PHK massal di berbagai perusahaan rintisan atau startup terus bergulir. Paling mirisnya, ada startup yang sampai PHK ratusan karyawan tanpa memberikan pesangon.

Dikutip dari Suara.com, hingga kini gelombang PHK massal yang dilakukan sejumlah perushaan baik besar maupun rintisan belum surut.

Setelah puluhan perusahaan ternama di dunia memangkas jumlah pegawai dan beberapa memilih untuk gulung tikar, tidak ketinggalan perusahaan startup juga ikut bertumbangan. 

Terbaru, sebuah perusahaan startup yang mengembangkan kecerdasan buatan melalui perintah suara (AI), Sound Hound melakukan PHK massal hampir setengah dari jumlah karyawan mereka.

Jumlah karyawan yang kena PHK dari startup kecerdasan buatan tersebut diperkirakan mencapai 200 orang.

Hal ini terungkap usai salah seorang eks karyawan mengungkapkan email dari CEO Sound Hound yang memberitahukan adanya PHK massal.

Salah satu dari tiga karyawan Sound Hound yang mengungkapkan kabar ini mengaku sama sekali tidak mendapatkan hak mereka usai terkena PHK.

Perusahaan tersebut diketahui tidak memberikan pesangon dan eks karyawan hanya mendapatkan uang setengah dari gaji bulanan mereka.

Selain itu, mereka juga tidak memberikan jaminan kesehatan setidaknya sebulan. Hal ini diduga berkaitan dengan keuangan perusahaan yang tengah terguncang. 

"Kami cukup terkejut dengan cara perusahaan menangani PHK," kata salah satu karyawan yang identitasnya dirahasiakan, dikutip via Gizmodo pada Selasa (17/11/2023).

Ia berharap, perusahaan setidaknya mengikuti aturan sesuai dengan perundang-undangan dan memberikan pesangon yang sesuai.

PHK ini sendiri dilakukan tidak lama setelah PHK massal puluhan karyawan yang sebelumnya dilaporkan dalam dua pekan lalu.  Tidak hanya melakukan PHK massal, karyawan itu mengatakan, gaji sejumlah staf dipotong.

Salah satu pendiri sekaligus CEO SoundHound, Keyvan Mohajer dalam emailnya mengatakan, perusahaan sejatinya tumbuh pesat pada tahun 2021 berkat kerjasama dengan Netflix, Snap, dan Mercedes-Benz.

Sayangnya, perusahaan kini telah mengalami kemunduran akibat bisnis yang suram hingga evaluasi keuangan dibutuhkan agar bisa bertahan di masa depan.

"Sebagai akibat dari perubahan kondisi ekonomi, termasuk suku bunga yang tinggi, kenaikan inflasi, dan ketakutan akan resesi, perusahaan dengan profil kami menjadi kurang diminati," kata Keyvan Mohajer.

Itulah Sound Hound, perusahaan startup kecedasan buatan yang dilaporkan melakukan PHK massal namun tidak memberikan pesangon kapada karyawan. (Suara.com/ M Nurhadi)

BACA SELANJUTNYA

Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis