Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - China berencana untuk membangung stasiun luar angkasa baru. Program luar angkasa China ini direncanakan mulai lewat misi yang akan diluncurkan April mendatang.
Misi ini akan dilakukan melalui peluncuran roket Long March 5B pada April 2020. Roket Long March 5B merupakan versi modifikasi dari roket Long March 5 yang mulai terbang pada 2016.
China Manned Space Agency mendesain Long March 5B, untuk misi stasiun luar angkasa dan pesawat luar angkasa berukuran besar yang diawaki.
Dilansir laman Space.com, China berencana menyelesaikan stasiun luar angkasa baru pada 2022 mendatang. Stasiun tersebut akan berbentuk seperti huruf T, dengan modul inti yang disebut Tianhe berada di tengah dan satu kapsul lab di kedua sisinya.
Baca Juga
Menurut kantor berita Xinhua, stasiun tersebut akan memiliki luas hingga 5.650 kaki kubik di ketika modul. Itu kurang lebih dari sepertiga ruang di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang memiliki ruang 13.696 kaki kubik.
Tidak seperti stasiun luar angkasa China sebelumnya yang membutuhkan ketersediaan air diluncurkan dari Bumi, air di stasiun luar angkasa baru ini akan diambil dari uap air, yang dihembuskan para astronot dan dari urin yang didaur ulang dan dimurnikan.
Selain itu, stasiun luar angkasa ini juga akan membawa mesin yang dapat menghasilkan oksigen tambahan serta akan memiliki ruang khusus untuk percobaan sains di berbagai bidang mulai dari astronomi hingga fisika dasar yang menggunakan lebih dari selusin rak percobaan.
China juga berencana meluncurkan teleskop optik pada kapsul terbang di orbit yang sama.
Stasiun luar angkasa pertama China yang disebut Tiangong-1 diluncurkan pada 2011 dan terbakar di atmosfer Bumi tujuh tahun kemudian.
Stasiun itu membantu China menguasai teknologi dan prosedur yang dibutuhkan untuk membangun stasiun yang lebih besar.
Penggantinya, Tiangong-2, diluncurkan pada 2016 untuk mendukung misi berdurasi lebih lama.
Peluncuran kru terbaru China pada Oktober 2016 lalu mengirim dua astronot ke Tiangong-2 selama 33 hari, rekor untuk waktu berturut-turut dihabiskan di luar angkasa untuk China.
Itulah rencana China dalam membangun stasiun luar ankasa baru yang sudah dipersiapkan sejak dini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Sanksi AS Tidak Banyak Berdampak pada Industri Semikonduktor di China