Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Jum'at, 17 Juli 2020 | 08:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Jika kita mengira bahwa semut hanya memiliki warna cokelat, hitam hingga merah kecokelatan, semut satu ini mempunyai warna unik. Ilmuwan menemukan mengapa semut putih tersebut memiliki karakter warna berbeda dibandingkan makhluk kecil lainnya.

Pada lanskap Amerika Barat Daya, terdapat hewan unik yang dijuluki "semut putih".

Nama lengkapnya adalah semut beludru putih Thistledown (Dasymutilla gloriosa).

Organisme tersebut sering ditemukan pada semak cemara yang memiliki bunga creosote putih.

"Semut putih" bukanlah seekor semut sebenarnya melainkan mereka adalah sejenis tawon.

Dasymutilla gloriosa atau semut putih beludru hidup di daerah gersang. (Press Release Utah State University/ Joseph S. Wilson)

Hanya saja bentuk tubuh mereka sekilas memang mirip dengan semut.

Sebelumnya banyak ilmuwan yang mengira bahwa semut putih berevolusi "menyamakan" penampilan mereka dengan bunga creosote putih yang jadi tempat favorit mereka.

Bisa saja itu merupakan cara mereka untuk menyembunyikan diri dari predator.

"Adalah logis berasumsi semut putih beludru Thistle-down berevolusi terkait penampilan mereka untuk bersembunyi dari predator di antara buah creosote yang jatuh. Tapi tawon mendahului kedatangan semak creosote ke Amerika Barat Daya selama jutaan tahun. Jadi, kami menyelidiki penjelasan lain untuk warna putih mereka," kata Joseph Wilson seorang profesor di Departemen Biologi Utah State University, pada press release-nya.

Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Biology Letters, ilmuwan menyelidiki "alasan lain" terkait tubuh semut yang berwarna putih.

Dasymutilla gloriosa atau semut putih dan buah creosote yang jatuh. (Press Release Utah State University/ Joseph S. Wilson)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya bulu putih di atas tubuh Dasymutilla gloriosa berkaitan dengan manfaat termoekologis pada hewan-hewan ini.

Itu membantu mereka "tetap tenang" di lingkungan yang begitu panas.

Mereka menggabungkan data genetik dengan studi pencitraan termal dan menggunakan metode spektrometri reflektansi.

Itu mereka lakukan untuk membandingkan kemampuan tawon dan buah creosote dalam memantulkan panas.

Temuan mereka menunjukkan bahwa bulu putih tawon memang membantu mereka bertahan hidup di padang pasir yang panas.

Fenotip ini berkembang sebagai alat termoregulasi daripada kamuflase.

Dikutip dari IFLScience, warna putih jarang terlihat pada hewan yang hidup di luar lingkungan Arktik karena berdasarkan lingkungan, warnanya cukup mencolok.

Namun ternyata semut putih mempunyai karakter warna tersebut sebagai cara dalam menghalau panas.

Analogi sederhananya, seperti kita saat kita tidak ingin memakai baju hitam ketika kondisi di luar rumah sangat panas dengan terik Matahari.

Semut putih mengandalkan warna mereka untuk misi lebih penting, yaitu bertahan hidup dalam lingkungan panas.

BACA SELANJUTNYA

Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?