Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sampel batuan Mars yang didapatkan NASA menunjukkan tanda-tanda bahan utama kehidupan seperti yang ada di Bumi.
Diwartakan Suara.com, sample batuan Mars tersebut diambil oleh robot Curiosity milik NASA di planet merah tersebut.
Robot penjelajah Curiosity sebelumnya mengebor sampel dari Kawah Gale, situs danau kuno di Mars.
Dengan menggunakan sampel ini, para ilmuwan untuk pertama kalinya dapat mengukur jumlah total karbon organik di batuan Mars.
Baca Juga
Karbon organik merupakan prasyarat untuk molekul organik yang dibuat dan digunakan oleh semua bentuk kehidupan yang diketahui.
Namun, karbon organik juga bisa berasal dari sumber tak hidup, seperti meteorit dan letusan gunung berapi.
Penelitian sebelumnya telah mendeteksi karbon organik dalam jumlah yang lebih kecil dalam sampel batuan Mars.
Namun, pengukuran baru ini memberikan wawasan tentang jumlah total karbon dalam senyawa organik.
"Total karbon organik adalah salah satu dari beberapa pengukuran yang membantu kami memahami berapa banyak bahan yang tersedia sebagai bahan baku untuk kimia prebiotik dan kemungkinan biologi," kata Jennifer Stern, penulis utama studi dan ilmuwan di Goddard Space Flight Center NASA.
Dilansir dari Space.com, Rabu (29/6/2022), para ahli menemukan setidaknya 200 hingga 273 bagian per juta karbon organik.
Ini sebanding atau bahkan lebih dari jumlah yang ditemukan di bebatuan di lokasi kehidupan yang sangat rendah di Bumi, seperti bagian dari Gurun Atacama di Amerika Selatan.
Saat ini, Mars bukanlah lingkungan yang cocok untuk kehidupan, tetapi ada bukti yang menunjukkan bahwa Planet Merah lebih mirip Bumi miliaran tahun lalu, dengan atmosfer yang lebih tebal dan air cair di permukaannya.
Sampel Mars dikumpulkan dari batuan berusia 3,5 miliar tahun di formasi Teluk Yellowknife di Kawah Gale.
Para ilmuwan menduga bahwa sedimen itu terbentuk melalui pelapukan fisik dan kimia batuan vulkanik sebelum mengendap ke dasar danau.
Curiosity menganalisis sampel menggunakan instrumen Analisis Sampel di Mars (SAM), yang menggunakan oksigen dan panas tinggi untuk mengubah karbon organik dalam sampel menjadi karbon dioksida.
Dari jumlah karbon dioksida yang dihasilkan, instrumen menghitung berapa banyak karbon organik dalam sampel asli dan memberi tahu rasio isotop yang tepat. Ini membantu para ilmuwan memahami sumber karbon.
Selain karbon organik, para peneliti mengidentifikasi tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa Kawah Gale mungkin pernah mendukung kehidupan.
Termasuk keberadaan sumber energi kimia dan senyawa kimia seperti oksigen, nitrogen, dan belerang serta keasaman yang rendah.
Itulah temuan bahan utama kehidupan dari sampel batuan Mars yang didapatkan robot penjelajah NASA. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Honkai Impact 3 Siap Rilis Update v7.2 Sayap Menuju Mars
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?