Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Badan Administrasi Ruang Siber China telah mengeluarkan pedoman tentang penggunaan deepfake dengan cara yang benar.
Dilansir dari The Register, deepfakes adalah video hasil rekayasa yang dibuat dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat penggambaran realistis tentang manusia.
Akibatnya, video yang dihasilkan bisa membuat orang yang ditiru yang mengatakan atau melakukan hal-hal sesuai keinginan pembuat.
Deepfakes kontroversial di luar China karena berpotensi menyesatkan penonton dan menciptakan masalah bagi orang-orang yang jadi bojek rekayasa.
Baca Juga
Beijing jelas juga memiliki kekhawatiran tentang teknik tersebut karena Cyberspace Administration (CAC) telah mengeluarkan peraturan yang melarang pembuatan video tanpa izin subjek, atau untuk menggambarkan atau mengucapkan apa pun yang dapat dianggap bertentangan dengan kepentingan nasional.
Apa pun yang bertentangan dengan nilai-nilai sosialis termasuk dalam deskripsi itu, seperti halnya segala bentuk "Informasi ilegal dan berbahaya" atau menggunakan manusia yang dihasilkan AI dalam upaya untuk menipu atau memfitnah.
Tetapi aturan itu juga menunjukkan China mengharapkan manusia sintetis akan banyak digunakan.
Misalnya, mereka mengizinkan penggunaan deepfake dalam aplikasi seperti chatbot. Dalam skenario seperti itu, deepfake harus ditandai sebagai kreasi digital.
Aturan tersebut dibuat untuk memastikan bahwa teknologi sintesis menghindari kerugian dan memberikan manfaat bagi China. Atau, seperti yang dikatakan pemerintah Beijing bahwa deepfakes harus "Mempromosikan pengembangan layanan informasi internet yang sehat dan menjaga ekologi dunia maya yang baik."
Regulasi ini mulai berlaku pada 10 Januari 2023.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan
-
10 Istilah AI yang Harus Diketahui
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
-
AI Chatbot akan Hadir di Instagram, Fitur Apa yang Ditawarkan?
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?