Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Christina Koch, astronot perempuan NASA pertama dengan misi terpanjang di luar angkasa akhirnya pulang ke Bumi. Ia berhasil melakukan pendaratan dengan selamat.
Astronot perempuan NASA mendarat di Kazakhstan pada 6 Februari 2020 bersama dengan dua orang awak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Yaitu komandan Ekspedisi 61 Luca Parminato dari Badan Antariksa Eropa (ESA), dan kosmonot Alexander Skvortsov dari agensi luar angkasa Rusia Roscosmos.
Christina Koch dan lainnya mendarat di atas pesawat ruang angkasa Rusia Soyuz MS-13 di tenggara kota Kazakh Dzhezkazgan pada pukul 4.12 am EST atau sekitar 16.12 WIB.
Baca Juga
Pasukan pemulihan Rusia serta tenaga medis NASA dan ESA tiba di lokasi pendaratan untuk membantu mereka keluar dari akpsul ruang angkasa dan melakukan uji fisik singkat untuk menyesuaikan diri dengan gravitasi Bumi.
"Saya sangat bahagia," ucap Christina Koch beberapa menit setelah mendarat, seperti dikutip dari Space.com.
Dari lokasi pendaratan, mereka akan diterbangkan dengan helikopter ke Karaganda dan akan disambut oleh upacara penyambutan tradisional Kazakh.
Dari sana, Christina Koch dan Parmitano akan naik jet NASA ke Cologne, Jerman, di mana Parmitano akan bertemu dengan pihak ESA sementara Koch akan melanjutkan perjalanannya ke Houston.
Astronot perempuan ini telah mencetak rekor dengan misi selama 328 hari di luar angkasa yang pernah dilakukan oleh perempuan astronot. Sebelumnya, rekor ini dipegang oleh astronot Peggy Whitson pada 2017.
Christina Koch meluncur ke stasiun luar angkasa pada 14 Maret 2019 dan direncanakan untuk menetap selama misi enam bulan.
Tapi, NASA memperpanjang masa tinggalnya karena Koch masih mengumpulkan lebih banyak data tentang efek spaceflight berdurasi panjang.
Selama berada di luar angkasa, Christina Koch berpartisipasi dalam lebih dari 210 penyelidikan sains, termasuk penelitian bagaimana tubuh manusia menyesuaikan diri dengan tekanan spaceflight dan pertumbuhan kristalisasi protein dalam mendukung pengembangan perawatan kanker.
Selama misi 328 hari, ia telah mengorbit 5.248 kali Bumi dan menempuh jarak 224 juta km atau setara dengan sekitar 291 perjalanan pulang pergi ke Bulan.
Sampai sejauh ini belum ada astronot perempuan NASA yang melampaui rekor misi Christina Koch ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan
-
Tim Peneliti NASA Berhasil Identifikasi Pola Perubahan Suhu di Jupiter