Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - CEO Facebook, Mark Zuckerberg telah memberi tahu para karyawan mengenai inisiatif barunya yang ambisius. Melalui sebuah pidato jarak jauh kepada karyawan, Zuckerberg memaparkan ambisi perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.
Salah satu orang terkaya di dunia ini menyinggung masa depan Facebook dan mengeluarkan istilah "metaverse".
Ia bahkan sudah menetapkan visi untuk mengubah serta memulai Facebook dari jaringan media sosial menjadi "perusahaan metaverse" dalam lima tahun ke depan.
Menurut penjelasan Zuckerberg, divisi perusahaan yang berfokus pada produk untuk komunitas, kreator, perdagangan, dan realitas virtual dapat semakin bekerja untuk mewujudkan visi ini.
Baca Juga
"Apa yang menurut saya paling menarik adalah bagaimana tema-tema ini akan bersatu menjadi ide yang lebih besar. Tujuan menyeluruh kami di semua inisiatif ini adalah untuk membantu menghidupkan metaverse," kata Zuckerberg dikutip dari The Verge.
Diciptakan di Snow Crash, novel fiksi ilmiah Neal Stephenson tahun 1992, istilah metaverse mengacu pada konvergensi fisik, augmented, dan realitas virtual dalam ruang online bersama.
Zuckerberg menjelaskan bahwa orang-orang seharusnya tidak hidup melalui "persegi panjang kecil yang bersinar". Itu adalah kalimat yang diberikan CEO Facebook untuk menyindir ketergantungan pada smartphone.
Ia menilai bahwa hal tersebut bukanlah cara yang tepat untuk membuat orang berinteraksi. Rapat online yang menampilkan deretan wajah juga bukan merupakan cara Facebook dalam memproses sesuatu.
Salah satu contoh metaverse yang dia berikan adalah seseorang mampu melompat secara virtual ke konser 3D setelah awalnya menonton di layar smartphone.
"Anda merasa hadir dengan orang lain seolah-olah Anda berada di tempat lain, memiliki pengalaman berbeda yang tidak dapat Anda lakukan di aplikasi atau halaman web 2D, seperti menari, misalnya, atau berbagai jenis fitness," kata Zuckerberg menambahkan.
Dikutip dari BBC, Facebook telah berinvestasi dalam realitas virtual dan menghabiskan 2 miliar dolar AS atau Rp 29 triliun untuk mengakuisisi Oculus, yang mengembangkan produk VR-nya.
CEO Facebook menjelaskan bahwa di masa depan, alih-alih video call, pengguna dapat duduk sebagai hologram di sofa Zuckerberg, sementara Zuckerberg dapat duduk sebagai hologram di sofa pengguna.
Itu bisa dilakukan meski jarak antara dua orang tersebut terpisah sejauh ratusan ratusan kilometer. Konsep tersebut mencoba ia wujudkan menjadi visi Facebook di masa depan.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Suami Sembunyikan BTC Senilai Rp 7,4 Miliar dari Istri, Malah Terjerat Kripto Hunter
-
Instagram Menambahkan Fitur Baru, Interaksi di Kolom Komentar Makin Berwarna
-
Proyek Metaverse Telan Banyak Biaya, Induk Facebook Kehilangan Puluhan Triliun Rupiah
-
Facebook Bubuhkan Fitur Baru, Player Kini Bisa Bermain Game Sambil Video Call di Messenger
-
Jumlah Pengguna Aktif Harian Capai 2 Miliar, Facebook Terus Kembangkan AI
-
Meta Serius Mengembangkan Teknologi AI, Metaverse Tak Dilupakan
-
Dituduh Memata-matai Pengguna di AS, CEO TikTok Sindir Facebook
-
Susul Twitter, Facebook dan Instagram Hadirkan Layanan Berlangganan yang Lebih Mahal
-
Meta Siapkan Pesaing Twitter, Perang Medsos Makin Ramai
-
Belum Berakhir, Meta Kembali Pangkas Karyawan