Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Memiliki radiasi kosmik tingkat tinggi pada permukaannya, Mars dapat menyebabkan kematian bagi manusia yang berkunjung ke sana. Karan hal tersebut, para astronot pertama yang mendarat di sana perlu membuat tempat berlindung yang memadai.
Menurut penelitian terbaru, para ilmuwan telah menemukan tabung lava bawah tanah yang dapat dijadikan tempat berlindung untuk para astronot.
Tabung lava umumnya ditemukan di planet terestrial dan Bulan, yang terbentuk ketika saluran lava dingin dan mengeras membentuk batuan beku. Ketika aliran lava di bawah berhenti dan mengalir keluar, itu akan menciptakan gua bawah tanah alami.
Di Bumi, tabung-tabung lava ini hanya berukuran 30 meter, tetapi karena Mars memiliki gravitasi yang lebih kecil, lubang itu bisa mencapai 250 meter.
Baca Juga
-
Terpopuler: Game Misterius Epic Games dan Bos Xiaomi Tercyduk Pakai iPhone
-
3 Indonesia Sediakan Internet Gratis untuk 23 Rumah Sakit di 20 Kota
-
Gojek Permudah Warga Yogya Belanja di Gerai Alfamart Lewat GoMart
-
Ilmuwan Temukan Bukti Pernah Ada Sungai di Planet Mars
-
Bukti Kehidupan Planet Mars Ditemukan di Antartika, Kok Bisa?
Penelitian baru yang diterbitkan di arXiv, telah mengidentifikasi tiga kandidat tabung lava yang dapat berfungsi sebagai tempat berlindung bagi pengunjung masa depan, serta kemungkinan area menemukan kehidupan mikroba sebelumnya di Mars.
Tabung lava itu terletak di cekungan Hellas besar di selatan Mars dan berada di dekat gunung vulkanik Hadriacus Mons.
Untuk menemukan tabung lava di Mars, profesor Antonio Paris dan rekannya harus meneliti gambar dari kamera Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) milik NASA untuk mencari petunjuk.
"Tabung alami ini akan memberikan perlindungan kru dari paparan radiasi yang berlebihan, melindungi mereka dari pembombardir mikrometeorit dan memberi mereka tingkat perlindungan dari fluktuasi suhu ekstrem," tulis para ilmuwan dalam penelitian, seperti dikutip laman IFL Science, Kamis (14/5/2020).
Para ahli sebelumnya melakukan percobaan dalam tabung lava di Bumi. Itu menunjukkan bahwa para astronot dapat terlindungi 82 persen dari radiasi yang masuk. Di sisi lain, para ilmuwan juga menemukan "skylight", pintu masuk terbuka ke tabung-tabung tersebut.
Di Bumi, para astronot menggunakan skylight untuk mengakses tabung lava dengan tujuan pelatihan, tetapi di Mars kemungkinan besar skylight dapat ditutup dan memungkinkan tabung untuk dihangatkan, dan ditekan dengan udara yang dapat membantu astronot bernapas.
Meskipun tabung lava adalah tempat yang tidak biasa untuk disebut rumah berlindung, itu bisa menjadi tempat paling nyaman untuk berada di Planet Merah.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Honkai Impact 3 Siap Rilis Update v7.2 Sayap Menuju Mars
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia