Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 10 Mei 2021 | 08:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Microsoft sampai saat ini masih terus menjual dan memproduksi konsol game Xbox. Namun siapa sangka, perusahaan ini mengakui kalau penjualan perangkat tersebut tidaklah menguntungkan.

Dilaporkan secara gamblang, perusahaan ini menyampaikan kalau Xbox tidak membawa keuntungan bagi Microsoft. Padahal, konsol game keluarga Xbox telah dua dekade lamanya dipasarkan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Vice President of Xbox Business Development, Lori Weight. Kesaksiannya dilontarkan saat ia menghadiri sidang perselisihan antara Epic Games dan Apple.

Saat ditanya oleh hakim apakah penjualan Xbox menguntungkan Microsoft, Wright mengaku bahwa konsol game tersebut nyatanya tidak menguntungkan perusahaan, seperti dilaporkan Business Insider, Minggu (9/5/2021).

Dalam sidang tersebut, Microsoft sendiri memposisikan dirinya sebagai pendukung Epic Games. Sebab, mereka juga mengalami hal yang sama dengan Epic ketika melawan Apple.

Pertanyaan profitabilitas Xbox muncul karena persidangan ingin mengetahui bagaimana bisnis konsol Microsoft bekerja. Alih-alih menghasilkan uang dari konsol game, ternyata Microsoft menghasilkan uang dari penjualan game melalui etalase digitalnya, dari layanan berlangganan seperti Xbox Game Pass hingga penjualan aksesoris seperti gamepad.

Microsoft, seperti pembuat konsol game lainnya, mengambil bagian dari setiap penjualan di etalase digitalnya. Pemotongan itu biasanya sekitar 30 persen, yang telah menjadi standar di pasar distribusi video game.

Xbox Series X. (Microsoft)

Di sisi lain, Apple juga mengambil potongan serupa dari game yang dijual di App Store iOS mereka, yang merupakan bagian dari apa yang diperebutkan Epic dalam kasus pengadilannya melawan Apple.

Konsol game Xbox terbaru Microsoft, Xbox Series S dan Xbox Series X, diluncurkan pada November 2020. Microsoft belum mengatakan berapa banyak dari masing-masing yang telah terjual, namun keduanya sulit ditemukan konsumen sejak pertama kali diluncurkan.

"Bisnis game adalah bisnis yang menguntungkan dan berkembang pesat bagi Microsoft," kata perwakilan Microsoft.

"Bisnis game konsol secara tradisional merupakan model subsidi perangkat keras. Perusahaan game menjual konsol dengan kerugian untuk menarik pelanggan baru. Nantinya, keuntungan dihasilkan dari penjualan game dan langganan layanan online," tambahnya.

Sebagai informasi, perselisihan Epic Games dan Apple bermula ketika perusahaan mengajukan gugatan beberapa bulan lalu setelah game populer mereka, Fortnite, ditarik dari App Store Apple.

Apple mengatakan bahwa penarikan game tersebut dikarenakan Epic Games melanggar ketentuan perjanjian yang memungkinkan pengguna bisa langsung melakukan pembayaran dalam game, alih-alih membayar dari App Store.

Dalam gugatannya, Epic mengatakan bahwa App Store bertindak monopoli. Mereka juga berpendapat bahwa perangkat iPhone dan iPad sejatinya tidak berbeda dengan komputer.

Itulah laporan terkini yang mengungkap kalau Microsoft mengakui kalau penjualan konsol game selama ini tidak memberikan keuntungan secara langsung. (Suara.com/ Dicky Prastya).

BACA SELANJUTNYA

Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia